Oleh:
Gadis Kecil berlari lincah mengelilingi kamar. Pikirannya dipenuhi cerita-cerita yang ada di Negeri Dongeng.
Dari
luar kamar, Gadis Kecil mendengar suara-suara riuh para perempuan. Itu
suara Mama dan teman-temannya. Mereka sedang sibuk membahas hal-hal yang
tidak dimengerti oleh Gadis Kecil, "Kita harus mendukung gerakan
feminisme ini."
Apa itu feminisme? Gadis Kecil menduga, mungkin itu sejenis permen yang sering Gadis Kecil terima dari teman-teman Mama.
Ah, sudahlah. Gadis Kecil tidak mau memikirkan itu.
Saat ini, Gadis Kecil hanya ingin bermain, "Boneka Teddy, sini aku peluk kamu!"
"Hai, Gadis Kecil..." tiba-tiba saja muncul kucing cantik berwarna hitam di dalam kamar Gadis Kecil.
Gadis Kecil menatap kucing cantik itu, "Kamu siapa?"
"Kenalkan,
namaku Aurora..." kucing cantik, yang ternyata bernama Aurora itu,
menghampiri Gadis Kecil yang masih menatapnya heran.
Kucing Aurora tersenyum melihat Gadis Kecil, "Kamu pasti bingung, ya?"
Gadis Kecil mengangguk, "Kamu masuk dari mana?"
"Rahasia..." bisik Kucing Aurora.
"Rahasia?" Gadis Kecil semakin bingung, "Kenapa rahasia?"
"Karena... Ini memang rahasia..." Kucing Aurora semakin mendekat ke arah Gadis Kecil.
"Kamu mau tahu rahasia lainnya?" tanya Kucing Aurora dan Gadis Kecil langsung mengangguk mengiyakan.
"Sini... Kamu mendekat ke arahku..." Gadis Kecil pun merapatkan telinganya ke dekat Kucing Aurora.
"Kamu
lihat Boneka Teddy yang sedang kamu pegang, deh..." bisik Kucing Aurora
lagi, "Ssstt... Tapi ini rahasia ya... Boneka Teddy itu bisa
berbicara!"
"Boneka Teddy bisa berbicara?!" Gadis Kecil kaget. Mana mungkin Boneka Teddy bisa berbicara?
Selama ini, sejak Boneka Teddy menjadi boneka kesayangan Gadis Kecil, tidak pernah sekalipun Boneka Teddy Berbicara kepadanya.
Gadis kecil masih tidak percaya, "Kucing Aurora, kamu pasti sedang berbohong..."
"Aku
tidak berbohong, Gadis Kecil..." sanggah Kucing Aurora, "Hai, Boneka
Teddy. Ayo, kamu bicara juga. Dari tadi kamu diam saja...."
"Hehehe... Halo, Gadis Kecil..." Boneka Teddy ikut berbicara juga!
Gadis
melompat senang, "Kamu benar-benar bisa berbicara, Boneka Teddy?! Ih,
kenapa kamu tidak kasih tahu aku dari dulu? Kita kan sudah lama selalu
bersama-sama..."
"Iya, iya, maaf... Aku menunggu perintah dari Ratu Siland dulu..." ujar Boneka Teddy.
"Ratu Siland?!" Gadis Kecil kembali bingung, "Siapa dia?"
"Itu nama Ratu di Negeri Dongeng, Gadis Kecil. Ratuku dan Kucing Aurora."
Gadis Kecil melihat ke arah Kucing Aurora dan Boneka Teddy secara bergantian, "Kalian berdua berasal dari negeri yang sama?"
Kucing
Aurora dan Boneka Teddy tertawa melihat reaksi Gadis Kecil. Lucu sekali
wajahnya saat sedang kebingungan seperti sekarang ini.
"Ratu Siland mengundang kamu untuk ke Negeri Dongeng bersama kami." ucap Kucing Aurora.
Boneka
Teddy menambahkan, "Karena Ratu Siland sudah mengundangmu, makanya
sekarang aku diperbolehkan berbicara dengan kamu, Gadis Kecil. Aku tidak
boleh bebas berbicara sembarangan. Aku hanya boleh berbicara ketika
kamu sudah diundang ke Negeri Dongeng, supaya aku bisa ikut menemanimu
ke sana."
"Jadi, aku sekarang bisa ke Negeri Dongeng?!" seru Gadis Kecil.
"Tentu saja!" balas Kucing Aurora dan Boneka Teddy bersamaan.
"Negeri
Dongeng kalian seperti apa? Apa sama dengan yang sering aku baca di
dalam buku cerita? Ratu Siland baik atau jahat? Di sana ada monster?
Atau ada raksasa? Apa ada banyak mainan yang aku suka? Aku boleh bawa
makanan untuk aku bagi ke teman-temanku?"
Gadis
Kecil terus saja mengajukan banyak pertanyaan kepada Kucing Aurora dan
Boneka Teddy, membuat mereka berdua tertawa sampai terpingkal-pingkal.
"Ayo! Kita berangkat sekarang, supaya kamu tidak penasaran lagi." ajak Kucing Aurora.
"Horeeee!!" sorak Gadis Kecil dengan girang, "Kita ke sana naik apa?"
"Aku
tunjukkan rahasia lain kepadamu, ayo ikuti aku!" Gadis Kecil pun
mengikuti ke mana Kucing Aurora melangkah. Oh, tentu saja Boneka Teddy
ikut serta.
Kucing
Aurora membuka lemari pakaian yang ada di dalam kamar Gadis Kecil,
"Lihatlah bintik hitam kecil di dalam sana, itu jalan rahasia kita
menuju Negeri Dongeng..."
"Tapi, itu bintik yang kecil sekali. Bagaimana caranya kita bisa muat saat berjalan di sana?" tanya Gadis Kecil kemudian.
"Tenang saja...." kali ini Boneka Teddy yang berkata, "Aku perlihatkan rahasia lain kepadamu, ya..."
Boneka Teddy memencet titik hitam kecil tersebut.
Whuuzz!!!
Tiba-tiba saja titik hitam tadi mengeluarkan cahaya putih terang. Gadis Kecil sampai menutup matanya karena silau sekali.
Begitu Gadis Kecil membuka matanya, pemandangan di depannya sudah berubah!
"Selamat Datang di Negeri Dongeng, Gadis Kecil..." ujar Kucing Aurora dan Boneka Teddy.
"Ayo,
kita menemui Ratu Siland!" Kucing Aurora dan Boneka Teddy menggandeng
tangan kanan dan kiri Gadis Kecil. Mereka melayang menyusuri sebuah
kebun bunga yang dipenuhi aneka warna.
Di
antara mereka, juga ada peri-peri kecil berterbangan dan menyapa Gadis
Kecil dengan riang. Mereka juga menghadiahi Gadis Kecil dengan mahkota
bunga, "Terima kasih, mahkotanya cantik sekali..."
Mereka
juga melewati sebuah sungai cokelat yang dipenuhi oleh para kurcaci. Di
sana juga ada beragam pohon permen, bunga es krim, dan rerumputan yang
penuh dengan kue-kue kering. Gadis Kecil menjadi lapar, "Apa aku boleh
memakan itu semua?"
"Tentu!" jawab Kucing Aurora.
Kemudian,
mereka berhenti melayang dan turun untuk menyapa para kurcaci. Gadis
Kecil dihadiahi sekeranjang penuh berisi cokelat, kue kering, permen,
dan es krim.
"Whoaaa!!!" lonjak Gadis Kecil dengan penuh semangat.
"Kamu bisa mampir lagi, nanti, Gadis Kecil. Sekarang, temui dulu Ratu Siland yang sudah menunggumu..." ujar salah satu kurcaci.
"Oh,
iya! Terima kasih sudah mengingatkanku. Hampir saja aku lupa..." Gadis
Kecil segera mengajak Kucing Aurora dan Boneka Teddy untuk berangkat
lagi.
Gadis
Kecil menjadi penasaran, Ratu Siland seperti apa ya bentuknya? Apa Ratu
Siland juga tinggal di istana seperti para Ratu di Negeri Dongeng
lainnya?