Bel tanda pergantian jam pelajaran sudah berbunyi dari jam sepuluh tadi, semakin mendekati jam dua belas, aku semakin gelisah.
Mata
pelajaran sosiologi yang biasanya sangat aku sukai, hari ini terasa
tidak begitu menarik. Aku sibuk melihat jarum jam pada jam tanganku.
Pukul 10.50, waktunya tinggal sebentar lagi.
Hari Jumat
ini aku harus bertemu dengan Njum, dia pasti akan menagih penjelasan
dariku. Sedari tadi aku mencoba merangkai kata, menyusun penjelasan yang
akan aku berikan pada Njum. Ya, Njum pasti akan meminta penjelasanku
tentang bel itu. Bel sepedanya yang rusak saat sepeda itu dia titipkan
padaku.
Aku harus mengatakan apa? Walaupun aku katakan
bahwa aku tidak tahu, Njum pasti akan tetap meminta penjelasan.
Ahhhh....perkara bel ini sungguh membuatku sulit.
Jarum
pada jam tanganku semakin mendekati pukul dua belas. Tinggal beberapa
menit lagi. Aku sudah dapat membayangkannya, Njum dengan gaya bicaranya
yang tegas dan tatapan matanya yang tajam akan menginterogasi aku.
Teeeeeeeeeetttttt!
Bel tanda jam pelajaran berakhir telah berbunyi. Aku bangkit dari kursiku, kurapikan seragamku dan dengan tidak bersemangat menuju pintu kelas.
Aku sudah melihatnya, dia menungguku di tangga yang menuju perpustakaan. Dari jauh senyum tipisnya sudah seperti menyambutku, pelan aku melangkahkan kaki ke arahnya.
Aku masih belum tahu, aku harus mengatakan apa.
Bel tanda jam pelajaran berakhir telah berbunyi. Aku bangkit dari kursiku, kurapikan seragamku dan dengan tidak bersemangat menuju pintu kelas.
Aku sudah melihatnya, dia menungguku di tangga yang menuju perpustakaan. Dari jauh senyum tipisnya sudah seperti menyambutku, pelan aku melangkahkan kaki ke arahnya.
Aku masih belum tahu, aku harus mengatakan apa.
0 comments:
Post a Comment
Silakan berkomentar sesuka hati! :)