Friday, September 19, 2014

Jumatulis Season 1 - 06 Kumis, Kopi, Indera, Roda, Bunting - Tentang Hati

Apa yang akan kamu lakukan ketika bertemu dengan lelaki yang macho dengan kumis bertengger di atas bibirnya, beserta jambang panjang yang menyatu dengan jenggotnya. Ah, pastinya ada beberapa yang membayangkan sosok lelaki seperti Marc Anthony mungkin atau Adam Lavigne!
Kalau ternyata itu Ridho Rhoma apa masih bisa kau berteriak karena kagum? Kalau kau bertanya padaku, kamu akan mendengar jawaban :
TENTU SAJA!!! Saya akan mengajaknya berdangdut ria!
Tapi lelaki dengan secangkir kopi panas yang belum juga tuntas sedari tadi karena sibuk dengan gadget-nya, apakah akan tetap mengagumkan? Iya, aku bahkan rela untuk berlama-lama duduk di warteg ini demi memandangnya dari jauh.
Ah, selalu saja aku mengagumi orang dalam diam.
Bisik-bisik dari beberapa perempuan yang tengah mampir di warteg untuk membeli makan siang, tidak luput memperhatikan lelaki itu dari sudut mata mereka. Panca Indera -ku menangkap bisikan yang membuatku terkikik sendiri, mereka juga ingin mengetahui siapa dirinya, lelaki macho yang putih, tinggi, hidung mancung serta kamu tahu, dia sangat-sangat menarik.
Bahkan tampaknya aku akan mendoakan agar roda sang pedagang siomay akan berjalan dengan sendirinya ketika justru gerobak itu menutupi pandanganku ini. Aku merasa jengkel bukan lain, hei nanti kalau lelaki itu pergi bagaimana??
Benar saja, lelaki itu sudah tidak ada ditempat aku melihatnya tadi. Kemudian suara yang berat dan lembut terdengar dari samping kananku, dengan sontak aku menoleh dan dia ada di sana!
Jeritanku dalam hati, semoga tak didengarnya!
"Iya, mak! Bini saya lagi bunting, ngidamnya aneh-aneh, katanya kepengen sayur asem.” 
Jadi kalau pagi itu rasa nasi yang sudah dingin beserta teh manis yang juga mulai kehilangan kehangatan serta nafsu makanku yang tak lagi sama. Bolehkah aku meminjam emotikon berbentuk hati yang patah?
Iya betul itu hatiku yang tengah berderak sangat kencang. Akhirnya sebelum lelaki itu mendahuluiku, untuk terakhir kalinya aku melihat senyumnya. 
Lelaki tampan yang dimiliki oleh perempuan yang beruntung. 
Mungkin lain kali aku akan menemukan lelaki yang akan membuatku beruntung. Mungkin! Ah, selalu saja aku kehilangan semangat untuk memiliki sesuatu yang akan membuatku beruntung. 
BRUK!!!! 
Aku jatuh terjerembab karena menabrak seseorang, kesalahanku berjalan menunduk dan merenungi nasibku. Aku ingin meminta maaf tapi suara yang menandakan bahwa jenis kelaminnya lelaki itu sudah terlebih dahulu meminta maaf. Dan ketika aku mengangkat kepalaku seketika saja aku berteriak,
"AAAAAKKKK RIDO RHOMA!!!! DANGDUTAN NYOK!!!!"
Dan itulah hal memalukan yang memang sering terjadi padaku. Sebuah sindrom yang membuatku akan berteriak ketika melihat sosok tenar berada di dekatku. 
Entah kapan aku tak lagi memalukan, tapi bukankah memalukan adalah nama tengahku dari serentetan nama yang begitu panjangnya bukan main itu? Ha!! Hari ini walaupun hatiku berderak, tentu saja bisa berdangdut ria dengan Ridho Rhoma tak akan membuat hariku lantas menjadi kelabu.
"TARIKKK MAMANG RIDHO!!!!"

*Binatang Jalang*

0 comments:

Post a Comment

Silakan berkomentar sesuka hati! :)