Seandainya kesedihan
yang ia rasakan dapat dimasukkan ke dalam botol, Perempuan Itu akan
mengeluarkan berliter-liter perasaan itu dari tubuhnya; melalui mulut, hidung,
mata, dubur, saluran kencing, dan dari seluruh pori-pori kulitnya. Ia akan
menampung semuanya dalam botol, berusaha tak ada setitik pun yang tercecer
mengotori lantai, dan kemudian menutupnya rapat-rapat. Setelah itu ia akan
membasuh seluruh tubuhnya... dan melupakan semuanya...
Seandainya semudah itu.
Maka hidup Perempuan Itu akan jauh lebih enteng.
Tapi nyatanya hidup
tidak pernah semudah itu. Meski berapakali pun muntah, kencing, berak, hingga
mandi junub dan mandi kembang tujuh rupa, kesedihan itu tetap ada.
Ada kesedihan yang tak
bisa, mungkin tak mau, beranjak dari dirinya. Ia serupa benalu yang mengisap
sari-sari kehidupan dari inangnya, yang kebetulan adalah dia.
Pernah Perempuan Itu meyakini,
kesedihan itu sesosok makhluk yang menggentayanginya. Dengan suatu cara, ia
dapat menyingkirkan makhluk itu dari hidupnya, memasukkannya dalam botol mungkin...
lalu membuanya ke laut. Membiarkan ombak membawa jauh botol itu, lebih baik
lagi jika ia tenggelam ke dasar samudra terdalam dan tak ada cara untuknya
kembali ke permukaan. Dia ngeri membayangkan akan ada seseorang yang menemukan
botol tersebut dan membukanya. Seperti kisah seribu satu malam, hanya saja yang
keluar dari botol itu bukan jin yang akan mengabulkan tiga permintaanmu, tetapi
makhluk yang akan menggentayangimu, menempel di pundakmu, dan memberimu banyak
kesedihan.
Mungkin hal itu yang
terjadi padanya?
Sewaktu kecil, saat-saat
ia tertarik pada petualangan, rahasia, dan obsesi menemukan harta karun,
mungkinkah dia menemukan botol yang berisikan makhluk itu dan membukanya?
Sehingga hidupnya menjadi seperti saat ini? Bukankah dia dulunya anak yang
bahagia?
Seandainya jantung yang
berdetak di dadanya ini – tempat yang ia duga bersemayamnya sang makhluk – bisa
ia cabut kemudian dicuci bersih... jika tak dapat di cuci juga tak mengapa, ia
hanya perlu menyimpan jantungnya itu, di savety box bank misalnya atau di lemari
besi yang akan dia tanam di halaman rumahnya, dan membiarkan dadanya kosong.
Sayangnya hidup tidak
semudah itu...
Dia harus menanggung
dan bersahabat dengan kesedihan itu hingga...
KAPAN?!!
0 comments:
Post a Comment
Silakan berkomentar sesuka hati! :)