Coba kau tengok sebentar ke arah kubur yang tak jauh dari dekat pagar. Tanahnya masih baru, mungkin mayat di dalamnya sedang ditanya oleh Malaikat. Atau dia sedang menikmati tidur panjangnya karena lelah pada dunia?
Kalau kau gali lagi kuburnya. Kau akan dapat jawabannya. Sebelum Fajar menyingsing, kau harus tutup kembali kubur itu. Jangan pula kau rusak nisannya.
Kata seorang Haji yang mengisi Khotbah jumat ini, ada manusia-manusia yang menanti orang yang meninggal. Dia berbahagia, namun bukan dalam bentuk sorak sorai. Karena dia adalah Sang Penggali Kubur. Dia bahagia karena kepergian seseorang mendatangkan uang baginya.
Bahkan ketika tangis para pelayat terdengar Gema-nya hingga ke sudut ujung makam yang terbelakang. Dia hanya bisa menenangkan diri. Berharap ada sedikit uang tambahan untuk hari-harinya.
Teringat seorang gadis, Dara, yang sering bermain-main kala petang tiba. Dia selalu saja melihatnya dari kejauhan, bersembunyi kala didekati. Dara namanya, dia baru tiga bulan menghuni makam yang tertata rapi, dibilangan Pondok Kopi ini.
Dan Dara, selalu bercerita melalui sorot mata hitamnya yang kosong. Konon, dia dibunuh oleh teman sepermainannya yang mencoba-coba menjadi penjahat mengikuti film yang mereka tonton.
*Binatang Jalang*
***************
Cerita ini diikut sertakan dalam proyek #Jumatulis
0 comments:
Post a Comment
Silakan berkomentar sesuka hati! :)