Friday, October 10, 2014

Jumatulis Season 2 - 03 Pesona - Senja

Aku berpijak pada pasir pantai lembut yang basah  dan berkilau-kilau memantulkan cahaya. Memandang lurus ke timur, memerhatikan ombak yang menggulung di tengah laut dan menghempas ke tepian pantai, menjilat pasir kemudian membawanya ke tengah samudera untuk kemudian dihempaskan lagi bersama ombak. Angin bertiup begitu bergairah, menyapu ragaku yang serasa ikut meliuk-liuk mengikuti irama angin.
Langit berwarna merah keemas-emasan, matahari sebentar lagi tenggelam, aku memerhatikan jauh ke samudra, tampak siluet seorang sedang mengayuh sampannya, mungkin hendak pulang, mungkin juga hendak mencari ikan. Dari kejauhan tampak lumba-lumba melompat-lompat ke udara bersama pasangannya.
Sungguh tak ada yang bisa mengalahkan pesona senja yang dihadirkan di tepi pantai pada sebuah pulau yang tak kukenal ini, meski aku tau persis sudah beberapa kali menikmati senja di sini, setiap kali selalu tampak memesona, seakan tak ingin aku melewatkan sedetikpun waktu untuk menyia-nyiakannya.
Dan ketika matahari benar-benar tenggelam dengan sempurna ke dasar samudra, langit yang mula-mula merah keemas-emasan perlahan-lahan tapi pasti berubah menjadi gelap.
***
Semua orang menertawakanku. Tak ada yang percaya dengan apa yang kuceritakan dengan antusias.
 “kau kan hanya bermimpi!” sahut seseorang di sebelahku.
“ini 3018, bung! Berhentilah membaca fiksi tahun 2000-an itu. Pantai dan senja tak pernah ada di sini!”
Aku hanya bisa diam dan menatap ke luar jendela, gedung-gedung tinggi menjulang jauh ke langit.
Langit hitam legam, matahari tak tampak.


Ya, tak pernah ada matahari yang terbit maupun tenggelam di sini.

0 comments:

Post a Comment

Silakan berkomentar sesuka hati! :)